puisi#1

Pada bilah-bilah yang berguguran


Pada bilah-bilah yang berguguran itu

Ada darah para pahlawan yang bertumpukan

Sememeh memudar kilaunya

Demikian matinya kilau sebuah zaman


Pada bilah-bilah yang berguguran itu

Ada air mata yang berjujuhan

Ada keringat yang berembesan

Dari jiwa para pahlawan yang tertumpas

Disemadi pusara yang tidak bernesan


Pada bilah-bilah yang berguguran itu

Ada retak dan sumbing berbilangan

Petanda ampuhnya senjata lawan

Petanda berkurun ego yang ditampan

Dan berabad maruah yang dicalarkan


Pada bilah-bilah yang berguguran itu

Citra bayu menghembus perubahan

Membawa janji dan cita bersama

Mengeringkan tumpukan keringat dan darah

Hingga mentari kembali dipantul, dipencarkannya

Menebar luas menyinar jalan ke hadapan

Menerangi segala darat dan samudera yang harus ditundukkan


Kuala Lumpur, 18 Jun 2024, 10:51 malam




Penutup

Lebih kurang 420,000 patah perkataan. Empat tahun. Tiga buah buku. Sebuah trilogi epik berlatarbelakangkan sejarah Jepun.   Maka dengan ...